ASPEK BIOKIMIA
(BIOMOLEKUL)
Di Susun Oleh :
Latri
Dwita Sari Amahoru
PEMERINTAH KABUPATEN
MALUKU TENGAH
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 AMAHAI
2011 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga panulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makala dengan
judul “ASPEK BIOKIMIA (BIOMOLEKUL)”.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bpk. Abd. Kadir WailissaS.Pd yang telah memberikan bimbingan, kesempatan dan waktu untuk menyelesaikan makala ini.
Penulis menyadari
kekurangan, keterbatasan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan ini, oleh karena
itu kritik, saran dan koreksi sangat di
harapkan. Guna penyempurnaan penulisan
ini kedepan.
Tamilouw, 02-April 2012
Penyusun
UCAPAN TERIMA
KASIH
Penyelesaian makala ini tentu tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini ppenulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bpk
Abd. Kadir Wailissa, S.Pd, selaku guru
mata pelajaran Kimia, dan selaku guru pembimbing. Atas segala bimbingan,
pengarahan dan waktu serta motivasinya bagi penulis.
2.
Orang
tua yang telah memberikan materi kepada penulis dalam menyelesaikan makala ini.
3.
Semua
teman-temanku kelas XII. IPA yang diantaranya Efin, Alven, Arwin, Eson, Frans,
Afita, LMZ, Athy, Mhawar, Dhycki, Rhafel, Serox, Nara, Jelita, Rahel, Vhendyx
dan Andre yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian makala ini.
MOTTO / DEDIKASI
“Jangan hanya menghindari yang tidak
mungkin. Dengan berani mencoba sesuatu yang tidak mungkin, Anda akan mampu
mencapai yang terbaik dari yang mungkin Anda dapat capai”.
“Kelemahan yang anda miliki hanyalah
sementara, karena anda sedang menguatkannya. Tetapi bila anda jadikan itu
sebagai alasan bagi kurang baiknya hasil, kelemahan anda akan menjadi permanen”.
“Jangan pernah merobohkan pagar tanpa
pernah mengetahui mengapa pagar tersebut didirikan. Jangan sampai mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan apa yang kemudian akan anda dapat”.
“Perubahan tidak menjamin tercapainya perbaikan,
tetapi tidak mungkin ada perbaikan yang dicapai tanpa adanya perubahan”.
DAFTAR
ISI
Kafer........................................................................................................................ 1
Kata Pengantar....................................................................................................... 2
Ucapan Terima Kasih............................................................................................ 3
Motto / Dedikasi................................................................................................... 4
Daftar Isi............................................................................................................... 5
Bab I Pendahuluan................................................................................................ 6
A. Latar Belakang........................................................................................... 6
B. Perumusan Masalah.................................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 6
D. Manfaat Penulisan...................................................................................... 6
Bab II Metode Penulisan..................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 8
A. Protein......................................................................................................... 8-11
B. Karbohidrat................................................................................................ 12-13
C. Lipid.............................................................................................................. 14-15
D. Asam Nukleat............................................................................................. 16
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 17
A. Kesimpulan................................................................................................... 17
B. Saran............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Biokimia
berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang sering
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga
diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau
interaksi molekul dalam sel hidup.
Istilah
biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg (1903) ahli kimia Jerman dan
sekitar pertengahan abad XVIII Karl Wilhelm Scheele ahli kimia swedia telah
melakukan penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan.
Selain itu ia juga telah dapat mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam
sitrat serta beberapa ester dan kasein dari bahan alam.
B.
Rumusan
Masalah
-
Apa
yang di maksud dengan protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat ?
-
Mengapa
protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat termasuk biomolekul ?
-
Bagaimana
reaksi-reaksi pembentukan protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat ?
C.
Tujuan
Penulisan
-
Agar
kita mengetahui maksud atau penegertian dari protein, karbohidrat, lipid dan
asam nukleat
-
Agar
kita mengetahui sebab-sebab protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat di
golongkan dalam golongan biomolekul
-
Agar
kita mengetahui reaksi-reaksi pembentukan protein, karbohidrat, lipid dan asam
nukleat
D.
Manfaat
Penulisan
-
Untuk
melengkapi salah satu tugas pada mata pelajaran kimia tentang biomolekul.
-
Untuk
mengetahui lebih rinci tentang biomolekul
BAB II
METODE PENULISAN
Adapun Metode dari penulisan yaitu
untuk melihat hal-hal yang berkaitan dengan penulisan ini dengan ini penulis
menggunakan metode perpustakaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji)
dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari
biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns
Jakob Berzelius
pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama
dengan ekspresi genetik. Kode
genetik
yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih
"mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui
mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara
biologi.
Struktur protein
dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu),
sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]
- Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
- Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
ü alpha helix (α-helix,
"puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk
seperti spiral;
ü beta-sheet (β-sheet,
"lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau
ikatan tiol (S-H);
ü beta-turn, (β-turn,
"lekukan-beta"); dan
- Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
- Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzimRubisco dan insulin.
Struktur primer
protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan
asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan
dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N
dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan
tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder
bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD)
dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta
menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi
struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum
FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I
dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa
diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein
lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari
40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain.
Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di
dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan
menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila
struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi
biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang
membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur
kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak
fungsional.
Protein sendiri
mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang
keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus
sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan
protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein
bisa berakibat fatal:
- Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
- Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
- Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
ü gangguan pertumbuhan
- Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
Dari makanan kita memperoleh
Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptidpeptid yang strukturnya lebih
sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino
ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan
sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh
tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka
akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode
untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA.
Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil
transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum
endoplasma,
disebut sebagai translasi.
Sumber
Protein
- Daging
- Ikan
- Telur
- Susu, dan produk sejenis Quark
- Tumbuhan berbji
- Suku polong-polongan
- Kentang
Studi dari
Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk
biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan
tumbuhan kepada kelinci. Satu grup
kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang
lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang
memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang
memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa
kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih
lama.
Keuntungan Protein
- Sumber energi
- Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
- Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
- Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
Denaturasi
Protein
Denaturasi
Protein pada Enzim
Denaturasi
protein pada enzim menjadikan enzim inaktif karena rusaknya struktur . Hal ini
karena konformasi bentuk molekulnya berubah sehingga substrat tidak cocok lagi
dengan bentuk enzim. Pada protein pembawa seperti haemoglobin, denaturasi
protein mampu menghilangkan kemampuan mengikat oksigen oleh darah.
Denaturasi karena
pemanasan
Pemanasan
mampu memecah ikatan intramolekuler protein seperti ikatan disulfida pada
metionin, sistein, sistin. Padahal ikatan disulfida ini cukup berpengaruh dalam
pembentukan struktur tiga matra. Pemanasan dapat menyebabkan protein
terkoagulasi, contohnya pada telur rebus maupun goreng.
Ketika
makanan dimasak, beberapa protein akan ter denaturasi. Inilah sebabnya mengapa
telur rebus menjadi keras dan daging dimasak menjadi lebih padat.
Sebuah contoh klasik,
denaturasi protein putih telur. Saat baru dari telur, putih telur berwujud
transparan dan cair. Memasak putih telur membuatnya menjadi buram, membentuk
sebuah massa padat yang saling berhubungan. Transformasi yang sama dapat
dilakukan dengan suatu bahan kimia yang bersifat men-denaturasi. Menuangkan
putih telur ke dalam gelas kimia aseton juga akan mengubah putih telur buram
dan padat. Kulit, yang terbentuk pada susu beku adalah contoh lain protein
didenaturasi umum.
Hal-hal yang dapat
menyebabkan denaturasi
Denaturasi
protein dapat diakibatkan oleh beberapa perlakuan di antaranya pemanasan :
1. Pemanasan
2. PH ekstrem
3. Perlakuan Mekanis
4. Logam berat
5. Pelarut Organik
B. Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunaniσάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organikyang
paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun
(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon
dioksida
menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida
atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini
bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsikarbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah
karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n,
yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki
rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari
satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang,
disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida
(rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa
monosakarida).
ü Monosakarida
Monosakarida merupakan
karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat
diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat
lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu
fruktosa.
ü
Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang
terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan
melepaskan molekul air.
Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
ü
Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida
sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.
Peran Karbohidrat
Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi
seluler
untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga
berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil
lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat
cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini
misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
Namun demikian, daya cerna tubuh
manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu
bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak
dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya
lewat melalui saluran
pencernaan
dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan
merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran
pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam
menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa
ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Selain sebagai sumber energi,
karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam
tubuhberperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
C. Lipid
Lipid merupakan biomolekul organik yang tidak larut didalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid memegang peranan penting dalam
struktur dan fungsi sel. Lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh
pelarut non polar seperti eter dan kloroform. Dalam tubuh, lipid berfungsi
sebagai sumber energi, komponen struktural membran, sumber bahan baku bagi
biosintesis basa-basa purin serta pirimidin yang menyusun asam nukleat,
biosintesis asam amino tertentu dsb. Jenis lipid yang paling banyak adalah
lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua
organisme.
Lipid mempunyai kelas-kelas, salah satunya adalah asam
lemak, komponen unit pembangun pada kebanyakan lipida. Asam lemak adalah asam
organik berantai panjang yang punya 4-24 atom karbon, dan memiliki gugus
karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar yang panjang yang menyebabkan
kebanyakan lipida tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak.
Asam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air tetapi dapat
terdispersi menjadi misel di dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak
menjadi sabun
Triasilgliserol adalah komponen utama
dari lemak penyimpan pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai
dalam membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik non polar.
Triasilgliserol bersifat tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
pelarut non polar seperti kloroform, benzena atau eter, yang sering
dipergunakan untuk ekstraksi lemak dari jaringan. Triasilgliserol akan
terhidrolisis jika dididihkan dengan asam atau basa.
Triasilgliserol terutama berfungsi
sebagai lemak penyimpan.
Selain lipid yang berada dalam keadaan bebas, ada juga lipid membran . Lipid membran yang paling banyak adalah fosfolipid. Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan dengan fosfat anorganik. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai unsur struktural membran. Beberapa lipida juga berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein, sedangkan yang berikatan dengan karbohidrat disebut glikolipid.
Selain lipid yang berada dalam keadaan bebas, ada juga lipid membran . Lipid membran yang paling banyak adalah fosfolipid. Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan dengan fosfat anorganik. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai unsur struktural membran. Beberapa lipida juga berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein, sedangkan yang berikatan dengan karbohidrat disebut glikolipid.
Lipid bersifat dapat disabunkan dan
tidak tersabunkan. Dua kelas utama lipid yang tidak tersabunkan adalah steroid
dan terpen. Steroid merupakan komponen penting membran. Steroid adalah molekul
kompleks yang larut didalam lemak dengan 4 cincin yang saling bergabung.
Steroid yang paling banyak adalah sterol, yang merupakan steroid alkohol.
Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan. Molekul kolesterol
mempunyai gugus polar pada bagian kepalanya, yaitu gugus hidroksil pada posisi
3. Bagian molekul yang lain merupakan struktur non polar yang relatif kaku.
Jika terkena udara, lipid yang
mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung mengalami proses autooksidasi.
Molekul oksigen dapat bereaksi dengan asam lemak yang memiliki dua atau lebih
ikatan ganda menghasilkan produk kompleks yang menyebabkan rasa dan bau menyimpang
pada lemak yang mengalami ketengikan. Lemak atau minyak dapat menjadi tengik
karena adanya asam lemak bebas dan senyawa aldehid sebagai akibat terjadinya
pemutusan ikatan rangkap melalui pembentukan peroksida oleh oksidasi dengan
udara atau hidrolisis oleh mikroorganisme.
D. Asam
Nukleat (Pengayaan)
Asam Nukleat adalah Biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat-sifat
genetik dan sintesis protein.
Jenis Asam Nukleat yaitu ada 2
ü Asam Deoksiribonukleat (DNA = deoxyribonucleic acid)
ü Asam Ribonukleat (RNA = ribonucleic acid)
Fungsi
Asam Nukleat
DNA menyimpan informasi
(kode) tentang jenis protein yang harus di bentuk oleh suatu sel. Infornasi
Genetik ialah kaitan antara urut-urutan basa nitrogen dalam DNA dengan
urut-urutan. Asam amino dalam protein. Struktur kode genetik itu di sebut
kodon, yaitu rangkaian tiga Nukleutida dalam urutan yang khas, yang biasanya di
nyatakan dengan basa nitrogennya.
Rangkaian Nukleotida
dalam DNA yang menentukan satu jenis protein di sebut Gen. Suatu gen yang
terdiri atas 333 Nukleotida atau 111 kodon dalam susunan yang khas, akan
menentukan suatu protein yang terdiri atas 333/3 atau 111 molekul asam amino
dalam urutan yang khas.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø Protein (asal kata protos dari bahasa
Yunani yang
berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan
peptida.
Ø Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida
(dari bahasa Yunaniσάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang
paling melimpah di bumi.
Ø Lipid merupakan biomolekul organik yang
tidak larut didalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.
Ø Asam Nukleat adalah Biomolekul yang
berperan penting dalam penurunan sifat-sifat genetik dan sintesis protein.
B.
Saran
Ø Jika kita
di beri tugasoelh Guru maka harus di selesaikan dan di bawa sesuai dengan
tanggal yang sudah di tetapkan.
Ø Jika
terdapat kesalahan, dan kekeliruan pada makala kami, mohon di maafkan, serta di
harapkan selalu kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan makala ini
ke depan.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Michael Purba. 2006. Kimia 3B untuk SMA
Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga, PT Gelora Aksara Pratama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar