Jumat, 06 Juni 2014

ASPEK BIOKIMIA (BIOMOLEKUL)



ASPEK BIOKIMIA
(BIOMOLEKUL)




 


  
Di Susun Oleh :

Latri Dwita Sari Amahoru
Muhammad Resky wailissa

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 AMAHAI
2011 2012
KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga panulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makala dengan judul “ASPEK BIOKIMIA (BIOMOLEKUL).
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bpk. Abd. Kadir WailissaS.Pd yang telah memberikan bimbingan, kesempatan dan waktu untuk menyelesaikan makala ini.
Penulis menyadari kekurangan, keterbatasan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan ini, oleh karena itu kritik, saran dan koreksi sangat  di harapkan. Guna penyempurnaan penulisan ini kedepan.

Tamilouw, 02-April 2012
Penyusun









UCAPAN TERIMA KASIH


       Penyelesaian makala ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini ppenulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.     Bpk Abd. Kadir Wailissa, S.Pd, selaku guru  mata pelajaran Kimia, dan selaku guru pembimbing. Atas segala bimbingan, pengarahan dan waktu serta motivasinya bagi penulis.
2.    Orang tua yang telah memberikan materi kepada penulis dalam menyelesaikan makala ini.
3.    Semua teman-temanku kelas XII. IPA yang diantaranya Efin, Alven, Arwin, Eson, Frans, Afita, LMZ, Athy, Mhawar, Dhycki, Rhafel, Serox, Nara, Jelita, Rahel, Vhendyx dan Andre yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian makala ini.














MOTTO / DEDIKASI


“Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan berani mencoba sesuatu yang tidak mungkin, Anda akan mampu mencapai yang terbaik dari yang mungkin Anda dapat capai”.
“Kelemahan yang anda miliki hanyalah sementara, karena anda sedang menguatkannya. Tetapi bila anda jadikan itu sebagai alasan bagi kurang baiknya hasil, kelemahan anda akan menjadi permanen”.
“Jangan pernah merobohkan pagar tanpa pernah mengetahui mengapa pagar tersebut didirikan. Jangan sampai mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan apa yang kemudian akan anda dapat”.
“Perubahan tidak menjamin tercapainya perbaikan, tetapi tidak mungkin ada perbaikan yang dicapai tanpa adanya perubahan”.








DAFTAR ISI


Kafer........................................................................................................................ 1
Kata Pengantar....................................................................................................... 2
Ucapan Terima Kasih............................................................................................ 3
Motto / Dedikasi................................................................................................... 4
Daftar Isi............................................................................................................... 5
Bab  I Pendahuluan................................................................................................ 6
A.      Latar Belakang........................................................................................... 6
B.      Perumusan Masalah.................................................................................... 6
C.      Tujuan Penulisan......................................................................................... 6
D.     Manfaat Penulisan...................................................................................... 6
Bab II Metode Penulisan..................................................................................... 7
BAB  III PEMBAHASAN.................................................................................... 8
A.    Protein......................................................................................................... 8-11
B.     Karbohidrat................................................................................................ 12-13
C.     Lipid.............................................................................................................. 14-15
D.    Asam Nukleat............................................................................................. 16
BAB  V PENUTUP.................................................................................................. 17
A.    Kesimpulan................................................................................................... 17
B.     Saran............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 18

BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul dalam sel hidup.
Istilah biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg (1903) ahli kimia Jerman dan sekitar pertengahan abad XVIII Karl Wilhelm Scheele ahli kimia swedia telah melakukan penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu ia juga telah dapat mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester dan kasein dari bahan alam.

B.    Rumusan Masalah
-          Apa yang di maksud dengan protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat ?
-          Mengapa protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat termasuk biomolekul ?
-          Bagaimana reaksi-reaksi pembentukan protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat ?

C.    Tujuan Penulisan
-          Agar kita mengetahui maksud atau penegertian dari protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat
-          Agar kita mengetahui sebab-sebab protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat di golongkan dalam golongan biomolekul
-          Agar kita mengetahui reaksi-reaksi pembentukan protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat

D.   Manfaat Penulisan
-          Untuk melengkapi salah satu tugas pada mata pelajaran kimia tentang biomolekul.
-          Untuk mengetahui lebih rinci tentang biomolekul
BAB II
METODE PENULISAN


Adapun Metode dari penulisan yaitu untuk melihat hal-hal yang berkaitan dengan penulisan ini dengan ini penulis menggunakan metode perpustakaan.
















BAB III
PEMBAHASAN


A.  Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]
  • Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
  • Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
ü  alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
ü  beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
ü  beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
ü  gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
  • Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
  • Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzimRubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
  • Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
  • Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
  • Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
ü  hipotonus
ü  gangguan pertumbuhan
  • Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptidpeptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
Sumber Protein
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.

Keuntungan Protein

  • Sumber energi
  • Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
  • Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
  • Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
Denaturasi Protein
Denaturasi Protein pada Enzim
Denaturasi protein pada enzim menjadikan enzim inaktif karena rusaknya struktur . Hal ini karena konformasi bentuk molekulnya berubah sehingga substrat tidak cocok lagi dengan bentuk enzim. Pada protein pembawa seperti haemoglobin, denaturasi protein mampu menghilangkan kemampuan mengikat oksigen oleh darah.

Denaturasi karena pemanasan
Pemanasan mampu memecah ikatan intramolekuler protein seperti ikatan disulfida pada metionin, sistein, sistin. Padahal ikatan disulfida ini cukup berpengaruh dalam pembentukan struktur tiga matra. Pemanasan dapat menyebabkan protein terkoagulasi, contohnya pada telur rebus maupun goreng.
Ketika makanan dimasak, beberapa protein akan ter denaturasi. Inilah sebabnya mengapa telur rebus menjadi keras dan daging dimasak menjadi lebih padat.
Sebuah contoh klasik, denaturasi protein putih telur. Saat baru dari telur, putih telur berwujud transparan dan cair. Memasak putih telur membuatnya menjadi buram, membentuk sebuah massa padat yang saling berhubungan. Transformasi yang sama dapat dilakukan dengan suatu bahan kimia yang bersifat men-denaturasi. Menuangkan putih telur ke dalam gelas kimia aseton juga akan mengubah putih telur buram dan padat. Kulit, yang terbentuk pada susu beku adalah contoh lain protein didenaturasi umum.

Hal-hal yang dapat menyebabkan denaturasi
Denaturasi protein dapat diakibatkan oleh beberapa perlakuan di antaranya pemanasan :
1.     Pemanasan
2.    PH ekstrem
3.    Perlakuan Mekanis
4.    Logam berat
5.    Pelarut Organik

B.  Karbohidrat

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunaniσάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organikyang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsikarbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
ü  Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.

ü  Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
ü  Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.

Peran Karbohidrat

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuhberperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
C.  Lipid
Lipid merupakan biomolekul organik yang tidak larut didalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar seperti eter dan kloroform. Dalam tubuh, lipid berfungsi sebagai sumber energi, komponen struktural membran, sumber bahan baku bagi biosintesis basa-basa purin serta pirimidin yang menyusun asam nukleat, biosintesis asam amino tertentu dsb. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme.
Lipid mempunyai kelas-kelas, salah satunya adalah asam lemak, komponen unit pembangun pada kebanyakan lipida. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang punya 4-24 atom karbon, dan memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar yang panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak. Asam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air tetapi dapat terdispersi menjadi misel di dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi sabun
Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai dalam membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik non polar. Triasilgliserol bersifat tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut non polar seperti kloroform, benzena atau eter, yang sering dipergunakan untuk ekstraksi lemak dari jaringan. Triasilgliserol akan terhidrolisis jika dididihkan dengan asam atau basa.
Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak penyimpan.
Selain lipid yang berada dalam keadaan bebas, ada juga lipid membran . Lipid membran yang paling banyak adalah fosfolipid. Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan dengan fosfat anorganik. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai unsur struktural membran. Beberapa lipida juga berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein, sedangkan yang berikatan dengan karbohidrat disebut glikolipid.
Lipid bersifat dapat disabunkan dan tidak tersabunkan. Dua kelas utama lipid yang tidak tersabunkan adalah steroid dan terpen. Steroid merupakan komponen penting membran. Steroid adalah molekul kompleks yang larut didalam lemak dengan 4 cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol, yang merupakan steroid alkohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan. Molekul kolesterol mempunyai gugus polar pada bagian kepalanya, yaitu gugus hidroksil pada posisi 3. Bagian molekul yang lain merupakan struktur non polar yang relatif kaku.
Jika terkena udara, lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung mengalami proses autooksidasi. Molekul oksigen dapat bereaksi dengan asam lemak yang memiliki dua atau lebih ikatan ganda menghasilkan produk kompleks yang menyebabkan rasa dan bau menyimpang pada lemak yang mengalami ketengikan. Lemak atau minyak dapat menjadi tengik karena adanya asam lemak bebas dan senyawa aldehid sebagai akibat terjadinya pemutusan ikatan rangkap melalui pembentukan peroksida oleh oksidasi dengan udara atau hidrolisis oleh mikroorganisme.    

D.  Asam Nukleat (Pengayaan)

Asam Nukleat adalah Biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat-sifat genetik dan sintesis protein.

Jenis Asam Nukleat yaitu ada 2
ü  Asam Deoksiribonukleat (DNA = deoxyribonucleic acid)
ü  Asam Ribonukleat (RNA = ribonucleic acid)
Fungsi Asam Nukleat
DNA menyimpan informasi (kode) tentang jenis protein yang harus di bentuk oleh suatu sel. Infornasi Genetik ialah kaitan antara urut-urutan basa nitrogen dalam DNA dengan urut-urutan. Asam amino dalam protein. Struktur kode genetik itu di sebut kodon, yaitu rangkaian tiga Nukleutida dalam urutan yang khas, yang biasanya di nyatakan dengan basa nitrogennya.
Rangkaian Nukleotida dalam DNA yang menentukan satu jenis protein di sebut Gen. Suatu gen yang terdiri atas 333 Nukleotida atau 111 kodon dalam susunan yang khas, akan menentukan suatu protein yang terdiri atas 333/3 atau 111 molekul asam amino dalam  urutan yang khas.











BAB IV
PENUTUP


A.   Kesimpulan
Ø  Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Ø  Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunaniσάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Ø  Lipid merupakan biomolekul organik yang tidak larut didalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.
Ø  Asam Nukleat adalah Biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat-sifat genetik dan sintesis protein.

B.    Saran
Ø  Jika kita di beri tugasoelh Guru maka harus di selesaikan dan di bawa sesuai dengan tanggal yang sudah di tetapkan.
Ø  Jika terdapat kesalahan, dan kekeliruan pada makala kami, mohon di maafkan, serta di harapkan selalu kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan makala ini ke depan.








DAFTAR PUSTAKA


Ø  Michael Purba. 2006. Kimia 3B untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit                          Erlangga, PT Gelora Aksara Pratama.
Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang mengawalipengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868,dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yangterdapat pada nanah bekas pembalut luka, kemudian sel-seltersebut dilarutkan dalam asam encer dan dengan cara ini diperoleh
 Bahan Ajar Biokimia Asam Nukleat 
246
 
inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Denganmenambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti selsaja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zatyang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. kemudian zatini dinamakan
“nuclein” 
sekarang dikenal dengan nama
nucleoprotein
. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleatmerupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan,menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik; metabolismeantara(
intermediary metabolism
) dan reaksi-reaksi informasi energi;koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula,senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasireduksi.Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (
deoxyribonucleicacid )
atau asam deoksiribonukleat
 
dan
 
RNA
(ribonucleic acid )
atauasam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan padaumumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNAdalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antaraprotein dan asam nukleat disebut
nucleoprotein.
Molekul asamnukleat merupakan polimer seperti protein tetapi unit penyusunnyaadalah
nukleotida.
ATP adalah salah satu contoh nukleotida asamnukleat bebas yang berperan sebagai pembawa energi.Asam nukleat merupakan polimer besar dengan ukuran yangbervariasi antara 25.000 /1.000.000 s/d 1 milyar. Asam nukleat baikDNA maupun RNA tersusun dari monomer nukleotida . Nukleotidatersusun dari gugus fosfat, basa nitrogen dan gula pentosa. Basanitrogen berasal dari kolompok purin dan pirimidin.
Purin
utamaasam nukleat adalah
adenin
dan
guanin
, sedangkan
pirimidinnya
adalah
sitosin, timin
dan
urasil
.
 Bahan Ajar Biokimia Asam Nukleat 
247
10.2.1.1 Pengertian Asam
 
Nukleotida merupakan nukleosida yang gugus gula padaposisi 5’-nya mengikat asam fosfat (gugus fosfat) dengan ikatanester. Nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribosa)yang mengikat suatu basa (derivat purin atau pirimidin) melalui
ikatan glikosida
.Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan dariRNA ialah ribosa. Basa purin dan pirimidin yang berasal dari DNAialah adenin, guanin, sitosin dan timin. Sedangkan basa RNA terdiriatas adenin, guanin, sitosin dan urasil. Dengan demikian nukleosidaadalah penyusun nukleotida dan dapat diberi nama trivial dan namasistematis seperti terlihat pada tabel berikut :Tabel 10.1 Nukleosida Penyusun Asam NukleatMonomer AsamNukleatNama TrivialNama sistematis
Ribonukleosida
Ribosa + basa adeninRibosa + basa guaninRibosa + basa urasilRibosa + basa sitosin
Deoksiribonukleosida
Deoksiribosa+ basaadeninDeoksiribosa+ basaguaninDeoksiribosa + basasitosinDeoksiribosa + basatiminAdenosinGuanosinUridinSitidinDeoksi-adenosinDeoksi-guanosinDeoksi- sitidinDeoksi-timidinAdenin nukleosidaGuanin nukleosidaurasil nukleosidaSitosin nukleosidaDeoksi-AdeninnukleosidaDeoksi-GuaninnukleosidaDeoksi- SitosinnukleosidaDeoksi-Timinnukleosida
Nukleosida dalam bentuk bebas ada memiliki fungsi pentingbagi kesehatan contohnya, puromisin yang berfungsi sebagaiantibiotik yang menghambat sintesis protein ( dihasilkan oleh
 Bahan Ajar Biokimia Asam Nukleat 
248
10.2.1.2 Nukleotida Dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar