Sabtu, 14 Juni 2014

laporan lengkap amina amida



LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN
AMINA DAN AMIDA




OLEH :
KELOMPOK :  II (DUA)
GOLONGAN :  II (DUA)
ASISTEN       :  JURANDI EFENDI A

LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA – GOWA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Dalam banyak sekali kita jumpai senyawa,baik itu senyawa organik,ataupun senyawa kompleks dan senyawa sederhana. Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu senyawa organik sederhana,atau lebih spesifik lagi. Kita akan membahas tentang amina dan amida.
Amina merupakan senyawa ammonia yang terdapat dialam dan memainkan peranan pentingdalam banyak teknologi modern. Salah satu manfaat dariamonia adalah dapat digunakan sebagai pereda nyeri atau yang kita kenal sebagai senyawa morfin, yang dijumpai pada biji opium dan patresina yaitu salah satudari poliamonia yang banyak dibuat oleh manusia, yaitu 1,6-diaminoheksano, digunakan dalam sintesis nilon.
Amida dapat diturunkan dari asam karboksilat,dimana gugus OH diganti dengan NH2 atau amoniak, dimana OH diganti dengan asli.Amida adalah turunan dari asam karboksilat yang bersipat netral. Pembentukan senyawa amida dapat dilakukan dengan mereaksikan suatu amina karboksilat dengan suatu asil halida dan atau anhidra asam pada kondisi yang cocok.
B.     Maksud dan tujuan percobaan
1.      Maksud percobaan
Mengetahui dan memahahmi sifat- sifat fisika amina dan amida beserta senyawa turunannya dan mengetahui dan memahami hidrolisis senyawa amida
2.      Tujuan percobaan
a)      Menentukan sifat fisika kimia dari senyawa amina dan amida
b)      Menentukan reaksi hidrolisis dari senyawa amida
C.     Prinsip percobaan
1.      Sifat kimia fisika amina dan amida.
Penentuan sifat kimia fisika amina dan amida dengan mencampurkan 5 mg asetamida,dan 5 tetes anilin, H2O, dan HCl, dan kemudian diamati bau, kelarutan serta pH-nya.
2.      Hidrolisis senyawa amida
Pendemostrasian hidrolisis amida dengan cara mencampurkan 0,5 gram asetamida, dengan 5 ml H2S04 lalu dipanaskan +10 menit dan diamati ban, warna serta ukur pH-nya kemudian didinginkan dengan NaOH 6 M 2 ml dipanaskan kemudian diamati baud an pH-nya.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     Teori Umum
Amina dapat dianggap sebagai turunan ammonia dengan mengganti satu atau dua, atau tiga hidrogen dari amonia dengan gugus organik, seperti amonia, amina bersifat basa.Pada kenyataannya, amina adalah jenis basaorganik penting dialam.Untuk mudahnya, amina digolongkan menjadi amina primer dan sekunder, amina tersiar, tergantung apakah satu, dua, atau tiga gugus organik yang melekat pada hidrogen. Gugus R pada struktur ini dapat berupa alkil atau asil, dan kedua gugus tersebut dapat berbeda satu sama lain.
(Hart-Suminar, 1983 : 93)
Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan dan banyak amina mempunyai keaktifan foam. Misalnya dua hari stimulan alamiah tubuh dari system saraf simpatetik (melawan atau melarikan diri) adalah neropinafrina (horepinephrine) dan epinafrina (adrenalina)
(Pakpahan minar. 1986 :152)
Amida merupakan turunan asam karboksilat yang gugus OHnya diganti oleh, -NH2,-NHR atau –NR2.Amida primer memiliki rumus umum RCONH2.Amida primer ini dapat dibuat lewat reaksi ammonia dengan ester dengan asil halida, atau dengan anhidra asam. Amida juga dapat dibuat dengan memanaskan garam ammonium dari asamAmida dinamai dengan mengganti akhiran -at atau -oat dari nama asamnya ( baik nama umum maupun dari nama IUPAC) dengan akhiran –amida
(Pakpahan minar. 1986 :153)
Amida memiliki geometrik planar walaupun ikatan nitrogen normalnya dituliskan sebagai ikatan tunggal, rotasi pada ikatan ini terbatas karena adanya regonansi.Penyumbang dipolar begitu penting sehingga ikatan karbon nitrogen berperilaku seperti ikatan rangkap. Akibatnya nitrogen dan karbon karbonil, dan dua atom yang melekat masing-masing atom tersebut terletak pada bidang yang sama dan rotasi pada ikatan C-N terbatas. Memang panjang ikatan C-N pada amida hanya 1,32 A, jauh lebih pendek dibandingkan dengan ikatan tunggal karbon nitrogen biasa, (yaitu sekitar 1,47 A). Sebagaimana tersirat dari penyumbang resonansi dipolar, amida sangat polar dan membentuk ikatan hidrogen yang kuat
(Pakpahan minar.1986:154)
Amina adalah turunan organic dari amoniak (NH3).Zat ini merupakan senyawa terpenting dalam kimia organik, yang berkelakuan sebagai basa.Satu atau dua gugus alkil, dapat menggantikan hidrogen dari amoniak dan berturut-turut menghasilkan amina primer sekunder dan terkier. Perhatikan bahwa menggunakan istilah primer, sekunder dan tersier untuk amina tidaklah mempunyai arti bangun yang sama seperti untuk alcohol (pasal 2.2 A). Untuk amina, istilah menanyakan angka no untuk atom yang terlambat pada atom nitrogen, sedangkan untuk alcohol istilah itu menunjukan angka untuk atom pada karbon pada karbon pembawa hidroksil
(Hart-Suminar,1983: 94)
Bila empat atom karbon dirangkaikan pada nitrogennya, senyawa tidak lagi basa.Atom nitrogen tetra koordinat memiliki muatan positif dan merupakan bagian kation dari jenis senyawa yang dikenal sebagai garam ammonia kuarter.Amina adalah basa organik amina mempunyai rumus umum R3N, dengan R adalah gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatic. Seperti amoniak, amina adalah basa bronted yang bereaksi dengan air
(Hart-Suminar,1983 : 94)
Sifat fisika kimia amina dan amida
Sifat fisika amida, yaitu mudah membentuk ikatan hydrogen sehingga titik didihnya tinggi dibandingkan dengan titik senyawa lain dengan bobot mulekul yang sama, namun terdapat substenen aktif pada atom hydrogen juga menurun. Sifat kimia amida yakni amida bereaksi dengan nukleofil misalnya dengan air, amida dapat direduksi dengan litium anhidrida menghasilkan amina.Sifat fisika amina yaitu amina 1 dan 2 bersifat polar karena mampu membentuk iatan hydrogen dengan hydrogen air.Sifat kimia amina yaitu amina merupakan senyawa basa dan berinteraksi dengan air secara analok dan dalam larutan berair, mulekul air mendonasi sebuah protein terhadap mulekul ammonia yang menghasilkan pembentukan ion amoniun dan ion hidroksida
(alfichemisty. Blagspot. Com/ 2013/03)

B.     Uraian bahan
1.      Aquadest                     (Dirjen POM RI. 1979:96)
Nama resmi                 :  AQUA DESTILLATA
Nama lain                    :  Aquadest, air suling
Rumus mulekul           :  H2O
Berat mulekul              :  18,02
Rumus bangun            : 


Pemeriaan                    :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak   berbau,                                    tidak berasa.
Penyimpanan               :  Dalam waah tertutup baik
Kegunaan                    :  Sebagai pelarut asetamida

2.      Anilin                             (Dirjen POM RI.1979:64)
Nama resmi                 :  ANILINA
Nama lain                    :  Anilin
Rumus mulekul           :  C6H7N
Rumus bangun            :       NH2



Pemeriaan                    :  Cairan seperti minyak, tidak berwarna atau                                     kuning pucat
Penyimpanan               :  dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                    :  Sebagai sampel uji fisika kimia
Kelarutan                    : Zat tak terlarut dalam asam

3.      Asam klorida               (Dirjen POM RI.1979:57)
Nama resmi                 :  ACIDUM HIDRO CHLORIDUM
Nama lain                    :  Asam klorida
Rumus mulekul           :  HCl
Berat mulekul              : 36,46
Rumus bangun            : H-Cl
Pemeriaan                    :  Cairan tidak berwarna, beresap, bau                                                merangsang, jika diencerkan dengan 2                           bagian air, asap dan baunya hilang
Penyimpanan               :  Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                    :  sebagai pelarut dalam uji fisika kimia

4.      Asam sulfat                 (Dirjen POM RI.1979;58)
Nama resmi                 :  ACIDIUM SURFURICUM
Nama lain                    :  Asam sulfat
Rumus mulekul           :  H2SO4
Rumus bangun            : 


Berat mulekul              : 98,07
Pemeriaan                    : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak                                    berwarna, jika ditambahkan dalam air                                    menimbulkan panas.
Penyimpanan               :  Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                    :  pemberi suasana asam pada uji hidrolisis senyawa              amida

5.      Natrium hidroksida     (Dirjen POM RI.1979:412)
Nama resmi                 :  NARTII HIDROXYDIUM
Nama lain                    :  Nartium hidroksida
Rumus mulekul           :  NaOH
Berat mulekul              :  40,00
Pemeriaan                    :  Bentuk batang, butiran, massa hablur, atau                                     keping, kering, keras, rapuh dan suasana                                             hablur putih, mudah meleleh, sangat alkalis                                                   dan korosif segerah menyerap CO2.
Penyimpanan               :  dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                    :  sebagai pemberi suasana basa pada uji hidrolisis                             senyawa amida

6.      Asetazolomida            (Dirjen POM RI 1979:39)
Nama resmi                 :  ACETAZOLAMIDUM
Nama lain                    :  Aseta zolamida, 5-asetamido-1,2,4-tiadiazol                                   2-sulfamida
Rumus mulekul           :  C4H6N4O3S2
Rumus bangun            :  H2NO2S        S         NHOCH3

             N      N
Berat mulekul              :  222,24
Pemeriaan                    :  Serbuk kalbur halus, putih hingga putih                                          kekunungan, tidak berban, tidak mempunyai                                rasa
Kelarutan                    :  Larut dalam 1400bagian air, dalam 400                                          bagian etanol (95%)P dan dalam 100 bagian                                aseton P, dalam eter P dan dalam karbon                                                                   tertrakklorida P.
Kegunaan                    :  Sebagai sampel uji fisika kimia dan hidrolisis                                  senyawa amida





























BAB III
METODE KERJA

A.     Alat dan bahan
1.      Alat
a.       Batang pengaduk
b.      Gelas kimia
c.       Gelas ukur
d.      Kawat kasa
e.       Kaki tiga
f.       Pembakar spiritus
g.      Korek gas
h.      Pinset
i.        Tabung reaksi
j.        Rak tabung
k.      Gegep
2.      Bahan
a.       Aquadest
b.      Anilin
c.       Asam klorida
d.      Asam sulfat
e.       Natrium hidroksida
f.       Asetazolomida

B.     Cara kerja
1.      Sifat kimia fisika amina dan amida
a.       Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
b.      Dimasukan asetamida 5 mg ke tabung reaksi dan 5 tetes anilin ke tabung reaksi yang lain, kemudian amati baunya dan catat pada buku kerja
c.       Ditambahkan 2 ml H2O ke masing-masing tabung reaksi yang berisi asetamida dan anilin
d.      Diamati kelarutan bau dan pHnya
e.       Ditambahkan HCL 6 M 2 ml kemudian homogenkan

2.      Hidrolisis senyawa amida
a.       Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
b.      Dimasukan esetamida 0,5 g ketabung reaksi dan ditambahkan H2O 2 ml dengan H2SO46 M 2 ml
c.       Dipanaskan dan diamati ban dan PHnya
d.      Didinginkan dan dan ditambahkan NaOH 6 M 2 ml
e.       Dipanaskan dan diamati ban dan pHnya















BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A.     Hasil pengamatan
1.      Sifat fisika kimia amina dan amida
No
Sampel
Bau
Senyawa murni
HCl
H2O
1
Anilin
Aromatik
Amoniak
Aromatik
2
Asetamida
Tidak berbau
Tidak berbau
Tidak berbau




No
Sampel
Kelarutan
pH
HCl
H2O
HCl
H2O
1
Anilin
Tidak larut
Larut sempurna
2,0
2,0
2
Asetamida
Larut sempurna
Larut sempurna
7,0
1






2.      Hidrolisis senawa amida
Sifat
Suasana asam
(asetamida+H2O+H2SO4)
Suasana basa
(asetamida+NaOH)
pH
6,0
14
Bau
Tidak berbau
Bau amoniak

B.     Reaksi
1.      Sifat fisika kimia amina dan amida
     NH2                                                           NH3
      +      H2O                                 +         OH
  NH3                                                    NH3Cl
     +     OH     +     HCl                                      +    H2O
2.      Hidrolisis senyawa amida
O                                             O
CH3 – C – NH2 + H2O   H2SO4     CH3 – C – OH + NH3H2SO4

NH4HSO4 + Na+ + OH                NH4 + Na+ SO4 + H2O
O                                             O
CH3 – C – OH + Na+ SO4             CH3 – C – ONa+  + H2SO4

















C.     Gambar
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN AMINA DAN AMIDA
Gambar uji hidrolisis senyawa amida pada suasana basa

LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN AMINA DAN AMIDA
Gambar uji hidrolisis senyawa amida pada suasana basa













LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN AMINA DAN AMIDA
Gambar uji hidrolisis senyawa amida pada suasana asam

LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN AMINA DAN AMIDA
Gambar uji hidrolisis senyawa amida pada suasana basa
















BAB V
PEMBAHASAN

Amina adalah senyawa organic yang mengandung nitrogen dengan pasangan electron bebas. Amina merupakan turunan dari ammonia yang mana satu atau lebih hidrogennya telah tergantikan oleh kelompok alkil banyak senyawa-senyawa yang sangat penting adalah asam amino, anilin dan tritanolamin zat ini merupakan senyawa terpenting dalam kimia organic yang reagen dari amoniak dan berturut-turut menghasilkan amina primer, sekunder, dan tersier. Untuk amina tidaklah mempunyai artin bangun yanhg sama seperti untuk alcohol. Amida merupakan senyawa-senyawa organic dengan gugus asil (R-C=O) yang terhubung dengan nitrogen. Termasuk turunan asam karboksilat yang paling tidak reaktid.Amida juga sering digunakan sebagai senyawa turunan dari ammonia dan amida.
Sifat fisika amida, yaitu mudah membentuk ikatan hydrogen sehingga titik didihnya tinggi dibandingkan senyawa lain dengan bobot molekul yang sama, namun bila terdapat substituent aktif pada atom hydrogen juga menurun. Sifat kimia amida bereaksi dengan nukleofil misalnya dengan air, amina dapat direduksi dengan litium anhidra menghasilkan amina.Sifat fisika amina yaitu 1 dan 2 bersifat polar karenamampu membentuk ikatan hydrogen dengan hydrogen air.Sifat kimia amina yaitu amina merupakan senyawa basa dan berinteraksi dengan air secara analog dan dalam larutan berair, molekul air mendominasi sebuah protein terhadap molekul ammonia yang menghasilkan pembentukan ion ammonium dan ion hidroksida.
Pada percobaan amina dan amida dilakukan sebanyak dua klai yaitu sifat fisika kimia amina amida dan hidrolisis senyawa amida. Pada percobaan hidrolisis senyawa amida, pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ditimbang asetamida 0.5 mg kemudian tambahkan H2O 2 ml. tambahkan H2SO4 sebagai katalisator, kemudian panaskan dan amati bau serta pHnya. Pada percobaan sifat fisika kimia amina amida pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dimasukkan asetamida 5 mg kedalam tabung reaksi dan anilin­5 tetes kedalam tabung reaksi lain amati baunya dan catat pada buku kerja. Selanjutnya tambhakan 2 ml H2O.amati kelarutan, bau dan pHnya. Tambhakan HCl 6 M kemudian homogenkan.
Hasil yang didapatkan pada percobaan sifat fisika kimia amina amida tidak sesuai dengan literature, anilin saat dicampur dengan H2O tidak larut, padahal senyawa anilin bersifat polar yaitu mudah larut.Hal ini dikarenakan anilin memiliki bentuk rumus bangun yang cincinnya membentuk rantai benzene.Jadi agak sukar larut jika ditambahkan dengan kloral anhidrat.Pada rumus hidrolisis amida, amida fdapat terhidrolisis dalam keadaan asam dan pemanasan dilakukan hanya untuk mempercepat reaksi.
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah reksi subtitusi karena reaksi pada produk dan pada hasil reaksi saling menggantikan atau saling bertukar.
Adapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi yaitu anilin sedah berubah warna menjadi coklat kemerahan karena pada saat dalam botol penutupnya sering terbuka.Asetamida yang dilarutkan juga tidak tepat karena timbangannya tidak normal.
Adapun hubungan percobaan dengan dunia farmasi yaitu prinsip-prinsip sifat fisika dan kimia amina dan amida dimanfaatkan dalam formulasi obat.Oleh Karena itu, percobaan amina dan amida perlu dilakukan untuk menambah pengetahun praktikan dalam hal tersebut.











BAB VI
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.      Amina adalah senyawa organic yang mempunyai gugus fungsi –NH2, sedangkan amida adalah senyawa turunan asam karboksilat yang gugus -OHnya diganti dengan –NH2
2.      Berdasarkan pengamatan, amina berbau lebih menyengat dari pada amida. Amina lebih bersifat basa dari pada amida. Amina dan amida sama-sama larut dalam qir. Amina dapat larut dalam asam kuat (HCl)
3.      Hidrolisis suatu amida dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat dengan ion amoniak, sedangkan hidrolisis dalam suasana basa menghasilkan ion karboksilat dan amoniak.

B.     Saran
1.      Untuk laboratorium
Harap dipetbaiki westafel-westafel yang rusak agar bias digunakan
2.      Untuk asisten
Tetap semangat kak












DAFTAR PUSTAKA

Craine, hart.2003.Kimia Organik Edisi XI. Erlangga Jakarta
Dirjen POM RI.1979.Farmakope Indonesia edisi III.Depkes RI Jakarta
Fessenden. 1986. Kimia Organik edisi III.Erlangga. Jakarta
Pine Stanley H, dkk. 1986. Kimia Organik I.Erlangga. Jakarta
Raymond Chang. 2003. Kimia dasar konsep-konsep inti.Erlangga. Jakarta
Sumber lain
Http ://www.scribd.com/doc/amina.amida/2013. Diakses pada hari             minggu 02 juni 2013













SKEMA KERJA

1.      Sifat fisika kimia amina dan amida






 


                           5 mg asetamida                             5 tetes anilin


 
amati bau          catat

tambahkan 2 ml H2O


 
                                 Kelarutan              Bau                   pH








 
Tambahkan HCl 6 M 2 ml        homogenkan

Amati






2.      Hidrolisis senyawa amida


 


0,5 mg asetamida + H2SO4 6 M 2 ml

Panaskan          amati bau dan pH

Dinginkan        + NaOH 6 M 2 ml

  Panaskan

                                                Bau                           pH