LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN
AMINA DAN AMIDA
OLEH
:
KELOMPOK : II (DUA)
GOLONGAN : II
(DUA)
ASISTEN : JURANDI
EFENDI A
LABORATORIUM KIMIA
FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA – GOWA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam
banyak sekali kita jumpai senyawa,baik itu senyawa organik,ataupun senyawa
kompleks dan senyawa sederhana. Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu
senyawa organik sederhana,atau lebih spesifik lagi. Kita akan membahas tentang
amina dan amida.
Amina
merupakan senyawa ammonia yang terdapat dialam dan memainkan peranan
pentingdalam banyak teknologi modern. Salah satu manfaat dariamonia adalah
dapat digunakan sebagai pereda nyeri atau yang kita kenal sebagai senyawa
morfin, yang dijumpai pada biji opium dan patresina yaitu salah satudari
poliamonia yang banyak dibuat oleh manusia, yaitu 1,6-diaminoheksano, digunakan
dalam sintesis nilon.
Amida
dapat diturunkan dari asam karboksilat,dimana gugus OH diganti dengan NH2
atau amoniak, dimana OH diganti dengan asli.Amida adalah turunan dari asam
karboksilat yang bersipat netral. Pembentukan senyawa amida dapat dilakukan
dengan mereaksikan suatu amina karboksilat dengan suatu asil halida dan atau anhidra
asam pada kondisi yang cocok.
B. Maksud
dan tujuan percobaan
1. Maksud
percobaan
Mengetahui dan memahahmi sifat- sifat
fisika amina dan amida beserta senyawa turunannya dan mengetahui dan memahami
hidrolisis senyawa amida
2. Tujuan
percobaan
a) Menentukan
sifat fisika kimia dari senyawa amina dan amida
b) Menentukan
reaksi hidrolisis dari senyawa amida
C. Prinsip
percobaan
1. Sifat
kimia fisika amina dan amida.
Penentuan sifat kimia fisika amina dan
amida dengan mencampurkan 5 mg asetamida,dan 5 tetes anilin, H2O,
dan HCl, dan kemudian diamati bau, kelarutan serta pH-nya.
2. Hidrolisis
senyawa amida
Pendemostrasian hidrolisis amida dengan
cara mencampurkan 0,5 gram asetamida, dengan 5 ml H2S04
lalu dipanaskan +10 menit dan diamati ban, warna serta ukur pH-nya kemudian
didinginkan dengan NaOH 6 M 2 ml dipanaskan kemudian diamati baud an pH-nya.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Teori
Umum
Amina
dapat dianggap sebagai turunan ammonia dengan mengganti satu atau dua, atau
tiga hidrogen dari amonia dengan gugus organik, seperti amonia, amina bersifat
basa.Pada kenyataannya, amina adalah jenis basaorganik penting dialam.Untuk
mudahnya, amina digolongkan menjadi amina primer dan sekunder, amina tersiar,
tergantung apakah satu, dua, atau tiga gugus organik yang melekat pada
hidrogen. Gugus R pada struktur ini dapat berupa alkil atau asil, dan kedua
gugus tersebut dapat berbeda satu sama lain.
(Hart-Suminar, 1983 :
93)
Amina tersebar
luas dalam tumbuhan dan hewan dan banyak amina mempunyai keaktifan foam. Misalnya
dua hari stimulan alamiah tubuh dari system saraf simpatetik (melawan atau
melarikan diri) adalah neropinafrina (horepinephrine) dan epinafrina
(adrenalina)
(Pakpahan minar. 1986
:152)
Amida
merupakan turunan asam karboksilat yang gugus OHnya diganti oleh, -NH2,-NHR
atau –NR2.Amida primer memiliki rumus umum RCONH2.Amida
primer ini dapat dibuat lewat reaksi ammonia dengan ester dengan asil halida,
atau dengan anhidra asam. Amida juga dapat dibuat dengan memanaskan garam
ammonium dari asamAmida dinamai dengan mengganti akhiran -at atau -oat dari
nama asamnya ( baik nama umum maupun dari nama IUPAC) dengan akhiran –amida
(Pakpahan
minar. 1986 :153)
Amida
memiliki geometrik planar walaupun ikatan nitrogen normalnya dituliskan sebagai
ikatan tunggal, rotasi pada ikatan ini terbatas karena adanya
regonansi.Penyumbang dipolar begitu penting sehingga ikatan karbon nitrogen
berperilaku seperti ikatan rangkap. Akibatnya nitrogen dan karbon karbonil, dan
dua atom yang melekat masing-masing atom tersebut terletak pada bidang yang
sama dan rotasi pada ikatan C-N terbatas. Memang panjang ikatan C-N pada amida
hanya 1,32 A, jauh lebih pendek dibandingkan dengan ikatan tunggal karbon
nitrogen biasa, (yaitu sekitar 1,47 A). Sebagaimana tersirat dari penyumbang resonansi
dipolar, amida sangat polar dan membentuk ikatan hidrogen yang kuat
(Pakpahan
minar.1986:154)
Amina
adalah turunan organic dari amoniak (NH3).Zat ini merupakan senyawa terpenting
dalam kimia organik, yang berkelakuan sebagai basa.Satu atau dua gugus alkil,
dapat menggantikan hidrogen dari amoniak dan berturut-turut menghasilkan amina
primer sekunder dan terkier. Perhatikan bahwa menggunakan istilah primer,
sekunder dan tersier untuk amina tidaklah mempunyai arti bangun yang sama
seperti untuk alcohol (pasal 2.2 A). Untuk amina, istilah menanyakan angka no
untuk atom yang terlambat pada atom nitrogen, sedangkan untuk alcohol istilah
itu menunjukan angka untuk atom pada karbon pada karbon pembawa hidroksil
(Hart-Suminar,1983:
94)
Bila
empat atom karbon dirangkaikan pada nitrogennya, senyawa tidak lagi basa.Atom
nitrogen tetra koordinat memiliki muatan positif dan merupakan bagian kation
dari jenis senyawa yang dikenal sebagai garam ammonia kuarter.Amina adalah basa
organik amina mempunyai rumus umum R3N, dengan R adalah gugus alkil atau gugus
hidrokarbon aromatic. Seperti amoniak, amina adalah basa bronted yang bereaksi
dengan air
(Hart-Suminar,1983
: 94)
Sifat
fisika kimia amina dan amida
Sifat fisika amida, yaitu mudah
membentuk ikatan hydrogen sehingga titik didihnya tinggi dibandingkan dengan
titik senyawa lain dengan bobot mulekul yang sama, namun terdapat substenen
aktif pada atom hydrogen juga menurun. Sifat kimia amida yakni amida bereaksi
dengan nukleofil misalnya dengan air, amida dapat direduksi dengan litium
anhidrida menghasilkan amina.Sifat fisika amina yaitu amina 1 dan 2 bersifat polar karena mampu membentuk iatan
hydrogen dengan hydrogen air.Sifat kimia amina yaitu amina merupakan senyawa
basa dan berinteraksi dengan air secara analok dan dalam larutan berair,
mulekul air mendonasi sebuah protein terhadap mulekul ammonia yang menghasilkan
pembentukan ion amoniun dan ion hidroksida
(alfichemisty.
Blagspot. Com/ 2013/03)
B. Uraian
bahan
1. Aquadest
(Dirjen POM RI.
1979:96)
Nama resmi : AQUA
DESTILLATA
Nama lain : Aquadest,
air suling
Rumus mulekul : H2O
Berat mulekul : 18,02
Rumus bangun :
Pemeriaan :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
Penyimpanan : Dalam waah
tertutup baik
Kegunaan : Sebagai
pelarut asetamida
2. Anilin
(Dirjen POM RI.1979:64)
Nama resmi : ANILINA
Nama lain : Anilin
Rumus mulekul : C6H7N
Rumus bangun : NH2
Pemeriaan : Cairan
seperti minyak, tidak berwarna atau kuning pucat
Penyimpanan : dalam wadah
tertutup baik
Kegunaan : Sebagai
sampel uji fisika kimia
Kelarutan
:
Zat tak terlarut dalam asam
3. Asam
klorida (Dirjen POM
RI.1979:57)
Nama resmi : ACIDUM HIDRO
CHLORIDUM
Nama lain : Asam
klorida
Rumus mulekul : HCl
Berat mulekul : 36,46
Rumus bangun : H-Cl
Pemeriaan : Cairan
tidak berwarna, beresap, bau merangsang,
jika diencerkan dengan 2 bagian
air, asap dan baunya hilang
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik
Kegunaan : sebagai
pelarut dalam uji fisika kimia
4. Asam
sulfat (Dirjen POM
RI.1979;58)
Nama resmi : ACIDIUM
SURFURICUM
Nama lain : Asam
sulfat
Rumus mulekul : H2SO4
Rumus bangun :
Berat mulekul : 98,07
Pemeriaan : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna, jika ditambahkan dalam
air menimbulkan
panas.
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup rapat
Kegunaan : pemberi suasana asam pada uji hidrolisis senyawa amida
5. Natrium
hidroksida (Dirjen POM RI.1979:412)
Nama resmi : NARTII
HIDROXYDIUM
Nama lain : Nartium
hidroksida
Rumus mulekul : NaOH
Berat mulekul : 40,00
Pemeriaan : Bentuk
batang, butiran, massa hablur, atau keping, kering, keras, rapuh dan
suasana hablur putih, mudah meleleh, sangat
alkalis dan korosif
segerah menyerap CO2.
Penyimpanan : dalam wadah
tertutup baik
Kegunaan : sebagai
pemberi suasana basa pada uji hidrolisis senyawa
amida
6. Asetazolomida (Dirjen POM RI 1979:39)
Nama resmi : ACETAZOLAMIDUM
Nama lain : Aseta
zolamida, 5-asetamido-1,2,4-tiadiazol 2-sulfamida
Rumus mulekul : C4H6N4O3S2
Rumus
bangun : H2NO2S
S NHOCH3
N
– N
Berat mulekul : 222,24
Pemeriaan : Serbuk kalbur
halus, putih hingga putih kekunungan, tidak berban, tidak
mempunyai rasa
Kelarutan : Larut dalam
1400bagian air, dalam 400 bagian etanol (95%)P dan dalam 100
bagian aseton
P, dalam eter P dan dalam karbon tertrakklorida
P.
Kegunaan : Sebagai
sampel uji fisika kimia dan hidrolisis senyawa
amida
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
dan bahan
1. Alat
a. Batang
pengaduk
b. Gelas
kimia
c. Gelas
ukur
d. Kawat
kasa
e. Kaki
tiga
f. Pembakar
spiritus
g. Korek
gas
h. Pinset
i.
Tabung reaksi
j.
Rak tabung
k. Gegep
2. Bahan
a.
Aquadest
b.
Anilin
c.
Asam klorida
d.
Asam sulfat
e.
Natrium hidroksida
f.
Asetazolomida
B. Cara
kerja
1. Sifat
kimia fisika amina dan amida
a. Disiapkan
alat dan bahan yang digunakan
b. Dimasukan
asetamida 5 mg ke tabung reaksi dan 5 tetes anilin ke tabung reaksi yang lain,
kemudian amati baunya dan catat pada buku kerja
c. Ditambahkan
2 ml H2O ke masing-masing tabung reaksi yang berisi asetamida dan
anilin
d. Diamati
kelarutan bau dan pHnya
e. Ditambahkan
HCL 6 M 2 ml kemudian homogenkan
2. Hidrolisis
senyawa amida
a. Disiapkan
alat dan bahan yang digunakan
b. Dimasukan
esetamida 0,5 g ketabung reaksi dan ditambahkan H2O 2 ml dengan H2SO46
M 2 ml
c. Dipanaskan
dan diamati ban dan PHnya
d. Didinginkan
dan dan ditambahkan NaOH 6 M 2 ml
e. Dipanaskan
dan diamati ban dan pHnya
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
A. Hasil
pengamatan
1. Sifat
fisika kimia amina dan amida
No
|
Sampel
|
Bau
|
||
Senyawa murni
|
HCl
|
H2O
|
||
1
|
Anilin
|
Aromatik
|
Amoniak
|
Aromatik
|
2
|
Asetamida
|
Tidak berbau
|
Tidak berbau
|
Tidak
berbau
|
No
|
Sampel
|
Kelarutan
|
pH
|
||
HCl
|
H2O
|
HCl
|
H2O
|
||
1
|
Anilin
|
Tidak larut
|
Larut sempurna
|
2,0
|
2,0
|
2
|
Asetamida
|
Larut sempurna
|
Larut sempurna
|
7,0
|
1
|
2. Hidrolisis
senawa amida
Sifat
|
Suasana
asam
(asetamida+H2O+H2SO4)
|
Suasana
basa
(asetamida+NaOH)
|
pH
|
6,0
|
14
|
Bau
|
Tidak berbau
|
Bau amoniak
|
B. Reaksi
1. Sifat
fisika kimia amina dan amida
NH2 NH3
+
H2O + OH–
NH3 NH3Cl
+
OH– + HCl +
H2O
2. Hidrolisis
senyawa amida
O O
CH3
– C – NH2 + H2O
H2SO4 CH3
– C – OH + NH3H2SO4–
NH4HSO4–
+ Na+ + OH– NH4 + Na+ SO4–
+ H2O
O
O
CH3
– C – OH + Na+ SO4–
CH3 – C – ONa+ + H2SO4–
C. Gambar
LABORATORIUM
KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN
AMINA DAN AMIDA
|
|
Gambar uji hidrolisis senyawa amida pada
suasana basa
|
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN AMINA DAN AMIDA
|
|
Gambar uji hidrolisis senyawa amida pada
suasana basa
|
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN AMINA DAN AMIDA
|
|
Gambar uji hidrolisis senyawa amida pada
suasana asam
|
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN AMINA DAN AMIDA
|
|
Gambar uji hidrolisis senyawa amida pada
suasana basa
|
BAB V
PEMBAHASAN
Amina
adalah senyawa organic yang mengandung nitrogen dengan pasangan electron bebas.
Amina merupakan turunan dari ammonia yang mana satu atau lebih hidrogennya
telah tergantikan oleh kelompok alkil banyak senyawa-senyawa yang sangat
penting adalah asam amino, anilin dan tritanolamin zat ini merupakan senyawa
terpenting dalam kimia organic yang reagen dari amoniak dan berturut-turut
menghasilkan amina primer, sekunder, dan tersier. Untuk amina tidaklah
mempunyai artin bangun yanhg sama seperti untuk alcohol. Amida merupakan
senyawa-senyawa organic dengan gugus asil (R-C=O) yang terhubung dengan
nitrogen. Termasuk turunan asam karboksilat yang paling tidak reaktid.Amida
juga sering digunakan sebagai senyawa turunan dari ammonia dan amida.
Sifat
fisika amida, yaitu mudah membentuk ikatan hydrogen sehingga titik didihnya
tinggi dibandingkan senyawa lain dengan bobot molekul yang sama, namun bila
terdapat substituent aktif pada atom hydrogen juga menurun. Sifat kimia amida
bereaksi dengan nukleofil misalnya dengan air, amina dapat direduksi dengan
litium anhidra menghasilkan amina.Sifat fisika amina yaitu 1 dan 2 bersifat polar karenamampu membentuk ikatan
hydrogen dengan hydrogen air.Sifat kimia amina yaitu amina merupakan senyawa
basa dan berinteraksi dengan air secara analog dan dalam larutan berair,
molekul air mendominasi sebuah protein terhadap molekul ammonia yang
menghasilkan pembentukan ion ammonium dan ion hidroksida.
Pada
percobaan amina dan amida dilakukan sebanyak dua klai yaitu sifat fisika kimia
amina amida dan hidrolisis senyawa amida. Pada percobaan hidrolisis senyawa
amida, pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ditimbang
asetamida 0.5 mg kemudian tambahkan H2O 2 ml. tambahkan H2SO4
sebagai katalisator, kemudian panaskan dan amati bau serta pHnya. Pada
percobaan sifat fisika kimia amina amida pertama-tama disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan, dimasukkan asetamida 5 mg kedalam tabung reaksi dan anilin5
tetes kedalam tabung reaksi lain amati baunya dan catat pada buku kerja.
Selanjutnya tambhakan 2 ml H2O.amati kelarutan, bau dan pHnya.
Tambhakan HCl 6 M kemudian homogenkan.
Hasil
yang didapatkan pada percobaan sifat fisika kimia amina amida tidak sesuai
dengan literature, anilin saat dicampur dengan H2O tidak larut,
padahal senyawa anilin bersifat polar yaitu mudah larut.Hal ini dikarenakan
anilin memiliki bentuk rumus bangun yang cincinnya membentuk rantai
benzene.Jadi agak sukar larut jika ditambahkan dengan kloral anhidrat.Pada
rumus hidrolisis amida, amida fdapat terhidrolisis dalam keadaan asam dan
pemanasan dilakukan hanya untuk mempercepat reaksi.
Reaksi
yang terjadi pada percobaan ini adalah reksi subtitusi karena reaksi pada
produk dan pada hasil reaksi saling menggantikan atau saling bertukar.
Adapun
faktor kesalahan yang mungkin terjadi yaitu anilin sedah berubah warna menjadi
coklat kemerahan karena pada saat dalam botol penutupnya sering
terbuka.Asetamida yang dilarutkan juga tidak tepat karena timbangannya tidak
normal.
Adapun
hubungan percobaan dengan dunia farmasi yaitu prinsip-prinsip sifat fisika dan
kimia amina dan amida dimanfaatkan dalam formulasi obat.Oleh Karena itu,
percobaan amina dan amida perlu dilakukan untuk menambah pengetahun praktikan
dalam hal tersebut.
BAB
VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Amina
adalah senyawa organic yang mempunyai gugus fungsi –NH2, sedangkan
amida adalah senyawa turunan asam karboksilat yang gugus -OHnya diganti dengan
–NH2
2. Berdasarkan
pengamatan, amina berbau lebih menyengat dari pada amida. Amina lebih bersifat
basa dari pada amida. Amina dan amida sama-sama larut dalam qir. Amina dapat
larut dalam asam kuat (HCl)
3. Hidrolisis
suatu amida dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat dengan ion
amoniak, sedangkan hidrolisis dalam suasana basa menghasilkan ion karboksilat
dan amoniak.
B. Saran
1. Untuk
laboratorium
Harap
dipetbaiki westafel-westafel yang rusak agar bias digunakan
2. Untuk
asisten
Tetap
semangat kak
DAFTAR PUSTAKA
Craine,
hart.2003.Kimia Organik Edisi XI. Erlangga
Jakarta
Dirjen POM
RI.1979.Farmakope Indonesia edisi III.Depkes
RI Jakarta
Fessenden. 1986.
Kimia Organik edisi III.Erlangga.
Jakarta
Pine Stanley H,
dkk. 1986. Kimia Organik I.Erlangga.
Jakarta
Raymond Chang. 2003. Kimia dasar konsep-konsep inti.Erlangga.
Jakarta
Sumber
lain
Http ://www.scribd.com/doc/amina.amida/2013. Diakses pada hari minggu 02 juni 2013
SKEMA KERJA
1. Sifat
fisika kimia amina dan amida
5 mg asetamida 5 tetes anilin
amati
bau catat
tambahkan
2 ml H2O
Kelarutan Bau pH
Tambahkan
HCl 6 M 2 ml homogenkan
Amati
2. Hidrolisis
senyawa amida
0,5
mg asetamida + H2SO4 6 M 2 ml
Panaskan amati bau dan pH
Dinginkan + NaOH 6 M 2 ml
Panaskan
Bau
pH