Jumat, 06 Juni 2014

sintesis metil salisilat



TUGAS INDIVIDU
SINTESIS METIL SALISILAT






 





  
OLEH :
Nama            : Latri Dwita Sari Wailissa
Nim    : 70100112050
Kelas : Farmasi B1


JURUSAN     FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013-2014



KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga panulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makala dengan judul “Sintesis Metil Salisilat.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. H.Tadjudin Naid., M.Sc., yang telah memberikan bimbingan, kesempatan dan waktu untuk menyelesaikan makala ini.
Penulis menyadari kekurangan, keterbatasan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan ini, oleh karena itu kritik, saran dan koreksi sangat  di harapkan. Guna penyempurnaan penulisan ini kedepan.

Samata      Desember 2013
Penyusun








DAFTAR ISI


Kafer........................................................................................................................ 1
Kata Pengantar....................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................... 3
Bab  I Pendahuluan................................................................................................ 4
A.      Latar Belakang........................................................................................... 4
B.      Perumusan Masalah.................................................................................... 4
C.      Tujuan Penulisan......................................................................................... 5
D.     Manfaat Penulisan...................................................................................... 5
Bab  III Pembahasan........................................................................................... 6-8
Bab  V Penutup....................................................................................................... 9
A.    Kesimpulan................................................................................................... 9
B.     Saran............................................................................................................ 9
Daftar Pustaka...................................................................................................... 10









BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Metil salisilat merupakan ester aromatis yang memiliki bau yang cukup menyengat.Senyawa ini sering digunakan dalam obat-obat gosok seperti rheumason dan sejenisnya.
Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol membentuk ester.Turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat.Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2 R dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dikatalisis asam dan bersifat dapat balik
Laju esterifikaasi asam karboksilat tergantung pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilat. Kekuatan asam dari asam karboksilat hanya mempunyai pengaruh yang kecil dalam laju pembentukan ester

B.     Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas, maka menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah
1.     Apa yang dimaksud sintesis metil salisilat
2.    Mengapa pada sintesis metil salisilat digunakan Metanol sebagai komponen pembentuk metil salisilat
3.    Bagaimana reaksi pembentukan metil salisilat

C.     Tujuan
Adapun tujuan dalam openulisan ini adalah
1.     Untuk mengetahui defenisis dari sintesis metil salisilat
2.    Untuk mengetahui alasan digunanakan metanol sebagai komponen pembentuk metil salisilat
3.    Untuk mengetahui reaksi pembentukan metil salisilat
D.   Manfaat
1.     Agar kita bisa mengetahui cara mensintesis metil salisilat dari beberapa senyawa
2.    Untuk melengkapi salah satu tugas pada mata kuliah KIMIA ORGANIK II












BAB II
PEMBAHASAN


Metil salisilat merupakan ester aromatis yang memiliki bau yang cukup menyengat.Senyawa ini sering digunakan dalam obat-obat gosok seperti rheumason dan sejenisnya.
Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol membentuk ester.Turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat.Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2 R dengan R dapat berupa alkil maupun aril.Esterifikasi dikatalisis asam dan bersifat dapat balik.
Laju esterifikaasi asam karboksilat tergantung pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilat. Kekuatan asam dari asam karboksilat hanya mempunyai pengaruh yang kecil dalam laju pembentukan ester
Ester dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan katalis asam.Katalis ini biasanya adalah asam sulfat pekat. Terkadang jugadigunakan gas hidrogen klorida kering, tetapi katalis-katalis ini cenderung melibatkan ester-ester aromatik (yakni ester yang mengandung sebuah cincin benzen)
Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan intermediat dari pembuatan obat-obatan seperti antiseptik dan analgesik.Salah satu turunan dari asam salisilat adalah metil salisilat.
Metil salisilat adalah cairan kuning kemerahan dengan bau wintergreen.Tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter. Metil salisilat sering digunakan sebagai bahanfarmasi, penyedap rasa pada makanan, minuman, gula-gula, pasta gigi, antiseptik,dan kosmetik serta parfum. Metil salisilat telah digunakan untuk pengobatan sakit syaraf, sakit pinggang, radang selaput dada, dan rematik, juga sering digunakan sebagai obat gosok dan balsem (Supardani, dkk., 2006).Metil salisilat dapat diproduksi dari esterifikasi asam salisilat dengan metanol. Metil salisilat secara komersial sekarang disintesis, namun di masa lalu, iabiasanya disuling dari ranting dari Sweet Birch (Betula Lenta) dan Timur Teaberry (Gaultheria procumbens)
Metil salisilat (minyak Wintergreen) adalah produk alami dari berbagai jenis tanaman.Beberapa tanaman yang menghasilkan itu disebut Wintergreen. Tanaman yang mengandung metil salisilat organik ini menghasilkan ester (kombinasi dari asam organik dengan alkohol ) kemungkinan besar sebagai anti- herbivora pertahanan.
Jika tanaman ini penuh dengan serangga herbivora, pelepasan metil salisilat dapat berfungsi sebagai bantuan dalam rekrutmen serangga bermanfaat membunuh serangga herbivora.Selain dari toksisitasnya, metil salisilat juga dapat digunakan oleh tanaman sebagai feromon untuk memperingatkan tanaman lainnya.
Balsem merupakan salah satu bentuk sediaan obat yang banyak disukai oleh berbagai kalang masyarakat untuk meringankan nyeri, kaku otot akibat rematik, dan gangguan-gangguan lain. Saat ini balsem telah diproduksi dalam berbagai macam merek dengan komposisi yang beragam. Seiring dengan itu kebutuhan akan bahan baku balsem juga meningkat.
Metil salisilat merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan balsem. Selain dapat diperoleh dari alam, metal salisilat juga dapat dibuat secara sintetik dari reaksi asam salisilat dengan methanol menggunakan katalis asam sulfat pekat. 
Metil salisilat yang diperoleh kemudian dibuat dalam bentuk balsem dengan komposisi zat berkhasiat yang sama dengan komposisi zat berkasiat salah satu balsem yang ada di pasaran saat ini
Berikut reaksi pembentukan metil salisilat :








BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis mengambil kesimpulan
1.     Sintesis metil salisilat adalah proses pembentukan senyawa metil salisilat dari asam salisilat dengan metanol.
2.    Digunakan metanol karena metanol memiliki gugus metil yang dapat berikatan dengan asam salisilat menggantikan posisi (H+) sehingga membentuk metil salisilat
3.

Jika terdapat kesalahan, dan kekeliruan pada makala kami, mohon di maafkan, serta di harapkan selalu kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan makala ini ke depan J



DAFTAR PUSTAKA


Ahmad, Mustafa, 1992, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa Aksara. Jakarta.
Wilbraham, Antony C. 1992. Pengantar Kimia Organik 1. ITB. Bandung.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar